Pendekatan Ekspresif dan Pragmatik

 

Nama                           : Nizoey Auzi'ni

NIM                            : 22016136

Mata Kuliah                : Pengantar Pengkajian Kesusastraan

Dosen Pengampu        : Abdurrahman, M.Pd.

Tugas                          : Laporan Bacaan 12

 

Pendekatan Ekspresif dan Pragmatik

A. Pendahuluan

  1. Latar Belakang

Pendekatan dalam penelitian sastra hadir sebagai cara pandang, landasan berpikir, maupun kerangka (dan atau desain) dalam penelitian. Dalam hal ini pendekatan dalam penelitian sastra diperlukan kehadirannya senyampang terdapat kerelevanan dengan sumber data penelitian (karya sastra) dalam penelitian yang dimaksud serta teori (dan metode) yang akan digunakan. Dengan catatan bahwa penelitian tersebut memang memerlukan kehadiran pendekatan. Pendekatan penelitian dapat dikatakan sebagai payung bagi peneliti dan paradigma dalam penelitiannya.

Pendekatan (approach) berarti pandangan awal peneliti terhadap karya sastra, apakah karya sastra tersebut s diebagai objek yang mandiri dengan pengertian terlepas dari kepentingan pengarang dan pembaca, apakah karya sastra tersebut sebagai objek yang dikaitkan dengan pengarang (pencipta), apakah karya sastra tersebut sebagai objek yang dikaitkan dengan kepentingan pembaca (penikmat), dan apakah karya sastra tersebu sebagai objek yang dikaitkan dengan kondisi sosial yang melingkunginya.

 

  1. Rumusan Masalah

a.     Menjelaskan tentang pendekatan ekspresif

b.     Menjelaskan tentang pendekatan pragmatik

 

  1. Tujuan penulisan

a.     Untuk mengetahui pendekatan ekspresif

b.     Untuk mengetahui pendekatan pragmatik

 

B. Pembahasan

 

  1. Pendekatan Ekspresif

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai pernyataan dunia batin pengarang. Dengan demikian, apabila segala gagasan, cita rasa, emosi, ide, serta angan-angan merupakan ‘dunia dalam’ pengarang, maka karya sastra merupakan ‘dunia luar’ yang bersesuaian dengan dunia dalam itu. Dengan pendekatan tersebut, penilaian sastra tertuju pada emosi atau keadaan jiwa pengarang sehingga karya sastra merupakan sarana atau alat untuk memahami keadaan jiwa pengarang. Jika pendekatan ekspresif yang digunakan berarti penelitian ini menelaah hubungan karya sastra dengan dunia batin (pengalaman jiwa) pengarang. Pendekatan ini menonjol pada abad ke-19 atau pada zaman Romantik di Eropa.

Dengan kata lain, pendekatan ekspresif ini merupakan pendekatan dalam penelitian (karya sastra) yang menekankan fokus perhatiannya pada sastrawan (pengarang) selaku pencipta karya sastra. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai hasil ekspresi pengarang, sebagai curahan perasaan atau luapan perasaan (emosi) dan pikiran pengarang, atau sebagai produk (hasil) imajinasi pengarang yang bekerja (menulis) dengan menggunakan persepsi, pikiran atau perasaan.

Karena itu, untuk menerapkan pendekatan ini dalam penelitian sastra, diperlukan sejumlah data yang berkaitan dengan pribadi pengarang. Data yang berkaitan dengan pribadi pengarang dapat berupa kapan dan di mana pengarang dilahirkan, pendidikan, agama, latar belakang sosial budaya, pekerjaan (profesi lain yang disandangnya), status sosial dalam masyarakat, juga pandangan kelompok sosialnya.

Contoh pendekatan ekspresif pada puisi" Suatu Hari Nanti" karya Sapardi Djoko Damono,

Pada suatu hari nanti,

jasadku tak akan ada lagi,

tapi dalam bait-bait sajak ini,

kau tak akan kurelakan sendiri.

 

Pada suatu hari nanti,

suaraku tak terdengar lagi,

tapi di antara larik-larik sajak ini.

kau akan tetap kusiasati.

 

Pada suatu hari nanti,

impianku pun tak dikenal lagi,

namun di sela-sela huruf sajak ini,

kau tak akan letih-letihnya kucari.

 

Berdasarkan puisi tersebut, penulis bermaksud untuk menelaah secara mendalam mengenai ekspresi yang digambarkan oleh Sapardi dalam tiap bait yang disusunnya melalui pendekatan ekspresif. Luxemburg (1992:70) mengungkapkan bahwa suatu karya satra dapat tersampaikan maknanya bila pribadi dan emosi pengarang dapat diungkapkan dengan baik melalui untaian kata yang dituliskan oleh pengarang. Maka dari itu, dengan adanya pendekatan ekspresif, jiwa pengarang dalam suatu karya sastra dapat ditelaah secara mendalam.

Dalam puisi 'Pada Suatu Hari Nanti' ditemukan dua ekspresi yang digambarkan oleh Sapardi Djoko Damono, yakni meliputi ekspresi kesedihan dan kecintaan. Adapun ekspresi kesedihan yang dituangkan oleh Sapardi pada larik yang berbunyi 'jasadku tak akan ada lagi'. Dalam larik tersebut, Sapardi menggambarkan dengan lugas akan kesedihan yang dirasakan perihal kenyataan bahwa kelak dirinya akan ‘berpulang’ ke pangkuan Sang Pencipta.

 

  1. Pendekatan Pragmatik

Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang memandang pemaknaan karya sastra ditentukan oleh publik pembaca selaku penerima karya sastra tersebut. Dalam hal ini, karya sastra dipandang sebagai karya seni yang berhasil (atau unggul) dan baik apabila bermanfaat bagi masyarakat atau pembacanya.Tolok ukurnya adalah pembaca, apakah pembaca dapat merasakan hal-hal yang menyenangkan, menghibur, atau mendidik.

Pendekatan pragmatik ini dikembangkan dari fungsi sastra sebagaimana dirumuskan filsuf Horace, yaitu ‘menyenangkan dan berguna’ (dulce et utile). Jika pendekatan pragmatik yang digunakan berarti penelitian ini menelaah manfaat karya sastra bagi masyarakat atau publik pembaca.

Pendekatan pragmatik ini memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik (dan sosial), pendidikan, moral, agama, maupun tujuan yang lain. Dalam praktiknya pendekatan ini cenderung menilai karya sastra menurut keberhasilannya dalam mencapai tujuan tertentu bagi pembacannya.

Dapat pula dikatakan bahwa pendekatan ini meneliti (dan memahami) karya sastra berdasarkan fungsinya untuk memberikan pendidikan (ajaran) moral, agama, maupun fungsi sosial lainnya. Semakin banyaknya nilai-nilai tersebut terkandung dalam karya sastra maka semakin tinggi nilai (berhasil) karya sastra tersebut bagi pembacannya.

Contoh pendekatan pragmatik pada Puisi "Aku" karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorangkan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

 

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi.

 

Analisis pendekatan pragmatik dalam puisi Aku karya Chairil Anwar

Pada puisi Aku karya Chairil Anwar tidak hanya indah tetapi bermakna dalam sekalipun ia menggunakan bahasa-bahasa sederhana. Namun, maksud yang ia sampaikan pada pembaca berpengaruh besar pada pemikirannya. Ia menyampaikan kritik dan gagasan melalui karya sastra. Terdapat pada bait Biar peluru menembus kulitku; Aku tetap meradang menerjang; Luka dan bisa kubawa berlari; Berlari; Hingga hilang pedih perih. Memberikan sebuah pesan untuk terus dan tetap berjuang melawan penjajah walaupun harus dibayar nyawa. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Sebab, pada generasi ini, tidak mengalami secara nyata apa yang telah terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia.

Terdapat wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini terdapat pada bait kalau sampai waktuku; ku tak mau seorang kan merayu. Lanjut terdapat keberanian dalam berjuang meski pun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Chairil Anwar menuliskannya sebagai bentuk penghormatan pada para pejuang yang membela bangsa ini hingga titik darah penghabisan.

 

C. Penutup

Pendekatan ekspresif merupakan pendekatan dalam penelitian (karya sastra) yang menekankan fokus perhatiannya pada sastrawan (pengarang) selaku pencipta karya sastra. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai hasil ekspresi pengarang, sebagai curahan perasaan atau luapan perasaan (emosi) dan pikiran pengarang, atau sebagai produk (hasil) imajinasi pengarang yang bekerja (menulis) dengan menggunakan persepsi, pikiran atau perasaan. Pendekatan pragmatik ini memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca.

 

Daftar Pustaka

Baligh, Muhammad Jammal. 2014. Pendekatan Ekspresif. Makalah. Universitas Wiralodra.

        Indramayu.

Djojosuroto, Kinayati. 2006. Pengajaran Puisi Analisis dan Pemahaman. Bandung: Nuansa.

        Indriani, Sri. 2015. Analisis Sastra dengan Pendekatan Pragmatik. (Online).

        https://lotusfeet16.wordpress.com/2015/06/18/analisis-sastra-dengan-pendekatan-

        pragmatik/ (diakses Januari 2017).

Pradotokusumo, Partini Sardjono. 2005. Pengkajian Sastra.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Qutbi, dkk. 2013. Pendekatan Mimetik: diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah "Teori

        Sastra" pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang diampu oleh:

        Imas Juidah, M. Pd. Makalah. Universitas Wiralodra. Indramayu.

Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Teeuw.A. 1984. Satra dan Ilmu Satra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Wellek dan Warren. 1989. Teori Kasusastraan. Gramedia Pustaka: Jakarta.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra Serta Kaitannya

GENRE SASTRA MODERN

Kegunaan Sastra