ALIRAN SASTRA

 Nama         : Nizoey Auzi’ni

NIM         : 22016136

Mata Kuliah         : Pengantar Pengkajian 

                                          Kesusasteraan

Dosen Pengampu : Dr. Abdurahman, M.Pd.

Perihal         : Tugas Topik 12 (Aliran 

                                           Sastra)


Aliran Sastra

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Sebagai karya seni karya sastra tidak akan terlepas dari pengaruh aliran yang melatarbelakangi lahirnya karya tersebut. Hal ini disadari atau tidak oleh pengarangnya, pengaruh aliran tersebut dapat dianalisis dalam karya sastra yang ditulisnya. Menurut Korrie Layun Rampan, aliran sastra dapat diartikan sebagai hasil ekspresi para sastrawan yang meyakini bahwa jenis sastra yang mereka ciptakan itulah hasil sastra yang paling cocok untuk zamannya. Jika hasil sastra sebelumnya dapat dianggap sastra konvensional, sastra yang mereka ciptakan kemudian dianggap sastra inkonvensional.

Teeuw (dalam Sugiarti, 2004: 67) menyatakan bahwa karya sastra tidak lepas dari pengarang dalam masyarakatnya, karena karya sastra tidak hadir dalam kekosongan budaya, sehingga karya sastra tidak dapat lepas dari pengarang yang menulisnya. Pengarang tidak lepas dari pikiran atau pandangan dunia dan perkembangan zaman.

2. Rumusan Masalah

a. Apa saja aliran-aliran sastra

b. Apa karakteristik aliran sastra 

c. Siapa saja sastrawan pada setiap aliran sastra dunia dan Indonesia

d. Apa saja karya sastra setiap aliran sastra dunia dan Indonesia

3. Tujuan 

a. Untuk mengetahui aliran-aliran sastra

b. Untuk mengetahui karakteristik aliran sastra

c. Untuk mengetahui sastrawan aliran sastra dunia dan Indonesia

d. Untuk mengetahui karya sastra aliran sastra dunia dan Indonesia






B. Pembahasan

1. Pengertian Aliran Sastra

Sastra didefenisikan mulai dari sastra sebagai seni, sastra sebagai ungkapan pendapat atau perasaan dari sang sastrawan, hingga sastra sebagai tempat bagi sastrawan untuk menuangkan ide-ide terhadap suatu hal. 

Aliran sastra berasal dari kata Stroming ( bahasa Belanda ) yang mulai muncul di Indonesia pada zaman pujangga baru. Kata itu bermakna keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham, ditimbulkan karena menentang paham-paham lama.

Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.


2. Jenis-Jenis Aliran Sastra

a. Romantisme

Romantisme adalah aliran sastra yang mengutamakan perasaan. Sastra romantisme ditandai dengan ciri-ciri, yaitu keinginan untuk kembali ke tengah alam, kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam yang belum tersentuh dan terjamah tangan-tangan manusia. Istilah ini juga mencakup ciri-ciri adanya keterpencilan, kesedihan, kemurungan, dan kegelisahan yang hebat. Kecuali itu romantik juga cenderung untuk kembali kepada zaman yang sudah menjadi sejarah, masa lampau yang terkadang melahirkan manusia-manusia besar.

Pengungkapan yang romantis sering dikaitkan dengan percintaan yang asyik dunia muda-mudi yang masih hijau dan belum banyak pengalaman. Tokoh-tokoh dalam fiksi romantik sering digambarkan dengan sangat dikuasai oleh perasaannya dalam merumuskan segala persoalan. Dikisahkan juga tokoh-tokoh yang tak tahan menghadapi hidup yang keras dan kejam. Mereka itu kemudian ada yang lari ke gunung atau tempat terpencil lainnya yang dirasakannya jauh dari kekerasan hidup.

Contoh karya sastra pada Aliran Romantik :

- SITI NURBAYA karya MARAH RUSLI.

- PERTEMUAN JODOH karya ABDUL MUIS.

b. Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan pernyataan jiwa pengarang serta mengekspresikan pandangan seni mereka atau emosi secara kuat. Ekspresionisme tidak pernah merupakan suatu gerakan yang dirancang secara baik. Dapat dikatakan bahwa, ciri utama ekspresionisme yaitu pemberontakan melawan tradisi realisme dalam bidang sastra dan seni, baik dalam hal pokok persoalannya maupun gayanya.

Contoh karya sastra pada aliran ekspresionisme :

-Puisi AKU karya CHAIRIL ANWAR

  

c. Simbolisme

Pengungkapan simbolis tidak secara harfiah, melainkan dengan simbol-simbol. Sebuah simbol berarti sesuatu yang bermakna sesuatu yang lain. Bunga mawar sebagai simbol dari kecantikan.

Simbolisme merupakan aliran dalam sastra yang mencoba mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti daripada menggunakan ekspresi langsung, melalui objek-objek, kata-kata dan bunyi. Aliran ini merupakan reaksi terhadap  realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Sastra simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran, emosi, secara samar-samar dan misterius.

Contoh karya sastra Aliran Simbolisme :

- TINJAULAH DUNIA SANA karya MARIA AMIN 

d. Idealisme

Dalam dunia sastra, idealisme berarti aliran yang menggambarkan dunia yang dicita-citakan, dunia yang diangan-angankan, Aliran dalam kesusastraan yang mengungkapkan hal-hal yang ideal, pengarangnya penuh perasaan dan cita-cita. Mereka berpendapat, bahwa sastra punya peran untuk suatu perubahan sosial ke arah yang positif. Sastra bertenden, sebutan untuk karya-karya pengarang idealis. diharapkan mampu mengubah sikap hidup masyarakat atau pembaca dari yang kurang baik menjadi baik, dari yang statis menjadi dinamis, dari yang malas menjadi rajin, dan seterusnya.

Contoh karya sastra Aliran Idealisme :

- CANDI karya SANUSI PANE.

  

e. Surialisme

Aliran yang terlalu mengagungkan kebebasan kreatif dan berimajinasi sehingga hasil yang dicapai menjadi antilogika dan antirealitas. Bisa jadi apa yang terungkap itu pada mulanya berangkat dari kenyataan sekitar, tetapi karena desain imajinasinya itu sudah demikian sarat, kuat dan jauh, ia terasa ekstrim dan radikal. Ada semacam keadaan trans (hanyut/kesurupan) di sana, sesuatu yang tidak kita temukan dalam realisme maupun naturalisme

Contoh karya satra pada Aliran Surrealisme :

- ZIARAH karya IWAN SIMATUMPANG.

- RADIO MASYARAKAT karya  ROSIHAN ANWAR


f. Mistisme

Aliran mistisme adalah aliran dalam kesusastraan yang mengacu pada pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang berdasarkan kepercayaan kepada Zat Tuhan Yang Maha Esa suatu keadaan yang merasa dekat kepada tuhan atau merasa bersatu dengan tuhan dan kebenaran yang paling tinggi. Dengan kata lain mistisme mrupakan aliran yang menggambarkan tentang hubungan manusia dengan tuhan.

Contoh karya sastra Aliran Mistisme adalah :

- Puisi DOA karya LEA CONCERINA


g. Realisme

Aliran ini mengutamakan realitas kehidupan. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka. Biografi, otobiografi, album kisah nyata, roman sejarah, bisa kita masukkan ke sini. Sastra realis juga berbeda dengan berita surat kabar atau laporan kejadian, karena ia tidak semata-mata realistik. Sebagai karya sastra, ia pun dihidupkan oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat. 

Contoh karya sastra Aliran realisme ini adalah :

- Novel PADA SEBUAH KAPAL karya N. H. DINI.

- KOTA HARMONI karya IDRUS.

h. Naturalisme

Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa mempedulikan baik buruk dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya menulis tentang skandal para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan tajam. Pornografi, karya mereka jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka. Biasanya, hal ini benar-benar mereka sadari, bahkan mereka pun sempat membanggakan naturalisme ini sebagai gaya mereka.

Contoh karya sastra pada Aliran Naturalisme ini adalah :

- BELENGGU karya ARMYN PANE.

- SURABAYA karya IDRUS


3. Sastrawan Aliran Sastra Dunia

a. Aliran Realisme

Realisme adalah aliran dalam kesusastraan yang melukiskan suatu keadaan atau kenyataan secara sesungguhnya (real). Tokoh aliran realisme adalah Gustave Flaubert (1821-1889) dari Prancis.

b. Aliran Naturalisme

Aliran naturalisme berkembang pada akhir abad ke-19. Orang yang pertama kali memperkenalkan aliran ini adalah Honore de Balzac lewat novelnya yang berjudul La Comedie Humaine dan Le Pere.

c. Aliran Ekspresionisme

Ekspresionisme dikembangkan oleh Gustave Flaubert, seorang pengarang Prancis. Pengaruh aliran ini sangat besar pada awal abad ke-20. Tokoh-tokoh terpenting dari aliran ini adalah Franz Kafka, Ernest Toller, George Kaisar, dan Fritz von Unruth.

d. Aliran Romantisme

Romantisme adalah aliran dalam karya sastra yang mengutamakan perasaan. Ketika romantisme diolah dengan pengalaman yang dewasa dapat melahirkan karya agung seperti Romeo dan Yuliet karya William Shakespeare, Les Miserables karya Victor Hugo. Beberapa karya sastrawan Indonesia yang dapat dikategorikan beraliran romantisme di antaranya Siti Nurbaya karya Marah Rusli, Hilanglah si Anak Hilang karya Nasjah Djamin, dan Dewi Rimba karya Nur Sutan Iskandar.

e. Aliran Simbolisme

Simbolisme adalah aliran sastra yang menekankan pada simbol atau lambang dalam karya sastra mereka, terutama puisi. Aliran ini muncul pada akhir abad ke-19 sebagai reaksi terhadap realisme yang dianggap berlebih-lebihan. Tokoh aliran ini antara lain Charles Baudelaire, Stephane Mallarme, Paul Verlaine, dan Arthur Rimbaud.

C. Penutup

Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.


Daftar Rujukan

Agni. 2008. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta; Hi-Fest Publishing.

Hooykaas, Dr. C. 1953. Perintis Sastera. Jakarta: J.B. Wolters – Groningen.

Soetarno, Dr. H. 2008. Peristiwa Sastra Melayu Lama. Surakarta : PT Widya Duta Grafika.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Usman, Zuber. 194. Kesusastraan Indonesia I,II. Jakarta: PT Pembangunan.

Purwadi. 2009. Sejarah Sastra klasik. Yogyakarta : Panji Pustaka.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra Serta Kaitannya

GENRE SASTRA MODERN

Kegunaan Sastra